Sunday, April 15, 2007

ATM BCA devastating

Bismillahirahmanirrahim, Ini adalah surat kekecewaan nasabah BCA untuk surat pembaca harian umum Pikiran Rakyat di Bandung. Surat ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kejadian yang bisa menjadi concern semua orang, semoga kasus ini tidak akan terjadi lagi kepada siapapun. Surat ini ditulis karena sistem yang membuat nasabah berada dipihak yang lemah dan tidak bisa menunjukan data yang sebenarnya terjadi. Sesuatu telah terjadi di ATM BCA tanpa sepengetahuan pihak BCA.



Dengan Hormat,

Kasus di ATM BCA Taman Kopo Indah (Bandung) - sangat mengecewakan, Nasabah Berada di Pihak yang Lemah

Hari sabtu kemarin lusa tanggal 14 April 2007, kami mendapat surat pemberitahuan dari BCA bahwa "pengambilan ATM tanggal 29 Maret 2007 lalu terhitung dua kali pengambilan", padahal kami hanya mengambil satu kali. Kasusnya berawal dari pembukaan rekening baru di BCA Kantor Cabang Utama Sukarno Hatta. Tanggal 29 Maret 2007 hari Kamis adalah pengambilan dana pertama lewat ATM yang berlokasi di Taman Kopo Indah. Waktu itu kami bermaksud mengambil uang sebesar Rp. 1.900.000,00 dengan rencana pengambilan dua kali, pengambilan pertama sebesar Rp. 1.250.000,00; (sesuai dengan menu yang tertera di layar mesin ATM) tapi ketika akan mengambil yang (rencananya) berikutnya sebesar Rp. 650.000,00 lagi, dana yang tersedia "tidak cukup" padahal di rekening itu seharusnya masih ada dana sebesar Rp. 1.390.000,00 (setelah pengambilan Rp. 1.250.000,00). Dana yang tersisa ternyata hanya ada Rp. 140.000,00. Sangat disesalkan, struk ATM tidak keluar. Esoknya kami melaporkan kejadian yang sangat mengherankan ini ke BCA tempat membuka rekening. Petugas di BCA memberi keterangan dari data komputer bahwa pengambilan ATM dilakukan "dua kali" padahal uang yang diambil dari ATM hanya Rp.1.250.000,00 sebanyak satu kali. Benar-benar tidak masuk akal: mengambil satu kali dianggap dua kali pengambilan. Katanya kejadian ini akan diproses selama dua minggu dan datanglah surat pemberitahuan tersebut. Kejadian ini bukan rekayasa dan ini demi Allah benar-benar terjadi dan sangat merugikan kami.

Yang sangat disesalkan adalah ATM BCA (Taman Kopo Indah) tidak mengeluarkan struk pengambilan sehingga kami tidak bisa menunjukkan bukti pengambilan yang seharusnya diberikan oleh BCA kepada kami sebagai hak nasabah. Ketiadaan tanda bukti atau struk pengambilan menjadikan nasabah berada di pihak yang lemah sedangkan menurut keterangan pihak BCA komputer mencatat secara akurat pengambilan di ATM BCA Taman Kopo Indah sebanyak dua kali (berdasarkan surat pemberitahuan dari BCA) yaitu pada pukul 15.40 terjadi pengambilan Rp. 1.250.000,00 dan pada pukul 15.41 terjadi pengambilan 1.250.000 sedangkan kejadian yang sebenarnya terjadi adalah penarikan hanya terjadi sekali saja dan uang yang diterima hanya Rp. 1.250.000,00. Selisih waktu hanya 1 menit, entah apa yang terjadi di ATM sana?

Maka satu-satunya cara mengkomunikasikan concern ini adalah dengan menulis surat kepada "SURAT PEMBACA - Pikiran Rakyat" untuk menghimbau para konsumen BCA untuk lebih berhati-hati dan juga pihak BCA untuk lebih memperhatikan nasabah dan berhati-hati terhadap jalur lalu lintas komunikasi bank dalam sistem IT-nya. Perhatikan kejahatan internet (hackers). Sekedar masukan positif untuk BCA, nasabah akan kehilangan kepercayaan kepada BCA dan BCA akan kehilangan banyak nasabah bila kasus ini sering terjadi. Kami tidak bermaksud mencemarkan nama baik BCA, hanya saja kami sangat kecewa telah kehilangan uang yang menurut kami sangat berarti. Mudah-mudahan pihak BCA juga bisa memberi pencerahan terhadap kasus ini. Ada apa dibalik semua ini. Saya sangat berterima kasih bila surat ini direspon.

No comments: