Wednesday, September 27, 2006

Ramadhan Day 3

Photobucket - Video and Image Hosting
Lara makan sahur in bed 27/09/06

Everybody's happy when the Ramadhan is coming. Seribu satu alasan mengapa semua pada happy kalo Ramadhan tiba. Zaman anak-anak dulu alasannya karena pengen cepet Ied, kalo udah Ied dapet baju baru n angpau dari sana sini. Itu tentu saja terjadi karena lingkungan mendukung, coba Lara, kayaknya biasa-biasa aja - Ramadhan atau bukan sama saja. Di sekolah sama saja morning tea - lunch - afternoon tea. Oke gak papa disekolah tetap rutin tapi Ramadhan kali ini Lara udah lima tahun at least kenal apa itu Ramadhan dan pembiasaan apa dos and don'ts selama Ramadhan. Diceritain Mia (tantenya) udah tamat puasa sebulan penuh pas umur 5 tahun ternyata tertarik juga dan penasaran what's the reason. Tante Mia bilang katanya takut masuk neraka dan alhamdulillah jadi motivasi untuk ikutan puasa. Jadi di rumah puasa di sekolah nggak. Yang essential lagi adalah menerapkan konsep puasa buat Lara, minimal apa itu sahur, puasa dan buka dan do'a.

Baca posting bu Tia di milis tentang Indahnya Ramadhan di tanah air keliatannya asik juga posisi di Indo memungkinkan anak untuk belajar lebih banyak - peer learning. Tapi Ramadhan di Brisbane kali ini tak kalah indah juga dengan di Indo dan akan menjadi kenangan manis. Alhamdulillah Ramadhan kali ini mudah-mudahan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sehari sebelum Ramadhan kami dapat tele-taujih dari Ustadz Ahmad Sarwat Lc. (pengasuh tanya jawab di eramuslim.com) tentang Tarhib Ramadhan, kami bisa interaksi langsung dan tanya jawab. Setelah beres kami berbagi cerita apa aja yang ingin kita dapatkan di bulan suci ini, semuanya harus berlomba berbuat kebaikan (Fastbiqul Khairat). Biar ceritanya seru maka di bikin per point tentang apa harapan kita setelah Ramadhan lewat dan ditulis di secarik kertas - salah satu rekan kasih intruksi ini. Kebanyakan akhwat heran juga ngapain yaa ... kirain mau dikumpul dan dibaca orang lain, ternyata setelah semua selesai menulis, rekan kami malah menyuruhnya menyimpan baik-baik untuk dibuka setelah Ramadhan nanti. Kita bisa tahu apakah yang kita tulis tadi sudah terlaksana setelah menjalankan ibadah puasa. Saya pikir ini briliant idea untuk memacu kita menjadi muslimah yang lebih baik. Kalo boleh jujur salah satu harapan saya adalah seperti yang di ceritakan bu Tia tentang ceramahnya AA Gym, menahan amarah dan sabar - ingin menahan diri untuk tidak protes melulu kalo di dzalaimi. Setelah kami simpan baik-baik kertas tadi kami diberi secarik kertas lagi dengan judul "Mutaba'ah Ramadhan" (buat yang bersedia) menuliskan target program amal sholeh selama Ramadhan dan apakah sehabis Ramadhan ibadah kita improve? Setiap carikan kertas yang dibagikan bukan untuk siapa-siapa tapi hanya untuk diri sendiri, untuk muhasabah diri. InsyaAlloh dengan begini kita jadi harus kejar setoran dan memotivasi karena lebih organised, minimal berniat menjadi lebih baik. Buat saya ini pengalaman berharga yang saya dapatkan di Brisbane. Tambahannya adalah acara hiburan, seperti biasa setelah memabahas kajian kami membahas sajian lengkap dengan membahas resepnya. Berhubung direncanakan puasa hari Minggu di Brisbane jadi kami siap-siap menyediakan iftar padahal puasanya besok jadi apa boleh buat es campur dan bakso malang campur dan mie ayam jadi menu untuk acara munggahan kayak Bu Tia di Bandung. Alhamdulillah kami masih bisa menikmati puasa di negeri orang.




No comments: